DAPATI
Program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI) adalah program yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) untuk membantu meningkatkan kemampuan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam pengembangan dan penerapan teknologi industri.
Program ini memberikan bantuan pendanaan berupa sebagian biaya yang diperlukan untuk pelayanan jasa konsultansi teknologi yang pelaksanaannya dilakukan oleh Balai di lingkungan BSKJI guna mengatasi permasalahan yang dihadapi IKM dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri.
TUJUAN DAPATI
Tujuan program DAPATI, antara lain :
- Meningkatnya kemampuan teknologi IKM dengan bantuan tenaga ahli/konsultan teknologi untuk mengatasi permasalahan teknologi IKM.
- Meningkatnya daya saing IKM dengan memanfaatkan dan mengembangkan teknologi industri.
- Meningkatnya kerjasama di bidang teknologi antara IKM dengan Balai di lingkungan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri.
MANFAAT DAPATI
Bagi Balai :
- Meningkatkan penerapan teknologi hasil litbang balai ke industri;
- Menjadi service provider yang diakui dan mampu menyelesaikan permasalahan IKM; dan
- Meningkatkan kerjasama dan jejaring dengan IKM dalam memberikan jasa konsultansi teknologi industri.
Bagi IKM :
- Meningkatkan produktivitas, mutu produk, dan atau desain produk yang dapat meningkatkan daya saing.
- Mendapatkan bantuan tenaga ahli/konsultan teknologi industri untuk menyelesaikan masalah IKM.
- Meningkatkan pengetahuan dan wawasan di bidang teknis dan manajemen untuk pengembangan teknologi.
Jenis & Ruang Lingkup
Jenis Bantuan DAPATI:
- Jenis bantuan yang disediakan melalui Program DAPATI berupa bantuan Jasa Konsultansi Teknologi untuk mengatasi permasalahan teknologi yang dihadapi oleh IKM.
- Dana kemitraan diberikan dengan skema 75% : 25% dari nilai biaya jasa konsultasi teknologi bagi IKM, dimana maksimal 75% dana berasal dari program DAPATI (DIPA BSKJI) dan minimal 25% merupakan kontribusi IKM.
- Alokasi dana program DAPATI (DIPA BSKJI) di antaranya belanja bahan, honorarium tenaga ahli, perjalanan dinas, dan belanja lainnya. Sedangkan kontribusi IKM dapat berupa belanja bahan komponen dan peralatan untuk pelaksanaan jasa konsultansi, operasional jasa konsultansi, dan lainnya.
- Kontribusi IKM sebesar minimal 25% dari total biaya jasa konsultansi teknologi dapat disediakan melalui : (1) Mandiri secara langsung oleh IKM; (2) Bantuan CSR/Filantropi/Lembaga Donor; atau (3) Lembaga Pembiayaan.
- Balai sebagai Service Provider menyediakan jasa konsultansi teknologi sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan IKM.
Lingkup Jasa Konsultansi DAPATI:
Ruang lingkup jasa konsultansi teknologi industri melalui program DAPATI meliputi :
- Pengembangan produk baru, perbaikan mutu produk dan kendala sesuai dengan standar yang ditetapkan;
- Perbaikan teknologi proses produksi dalam rangka peningkatan kapasitas produksi;
- Perbaikan Lay-out mesin/peralatan produksi dalam rangka peningkatan efisiensi produksi;
- Bantuan untuk penerapan dan perbaikan teknologi hemat energi, pencegahan pencemaran dan teknologi daur ulang;
- Penerapan dan perbaikan sistem pengendali mutu.
Persyaratan IKM Penerima Program DAPATI:
IKM yang diusulkan untuk menerima program DAPATI telah memenuhi syarat di antaranya sebagai berikut:
- Masuk kriteria IKM sebagaimana Permenperin No. 64 Tahun 2016.
- Memiliki ijin usaha.
- IKM yang diusulkan mampu membiayai cost sharing minimal sebesar 25% dari biaya jasa konsultansi.
Pelaksanaan Kegiatan DAPATI di BSPJI Pekanbaru
Tahun 2024
Judul: Perbaikan Teknologi Proses Produksi Peralatan Pengolahan Kerupuk Lomang Balado
Penerima Program: IKM Usaha Aneka Kerupuk UMMI
Lokasi: Kab. Kampar
IKM Usaha Aneka Kerupuk UMMI di Kuok, Kampar, memproduksi kerupuk lomang sebagai produk unggulan yang menjadi ciri khas Kampar, namun menghadapi kendala dalam proses produksi yang masih manual, seperti pengirisan adonan, pencetakan yang tidak standar, dan pengeringan yang bergantung pada sinar matahari. Proses produksi memakan waktu hingga satu minggu, membatasi kapasitas dan penggunaan bahan baku. Tim DAPATI BSPJI Pekanbaru mengidentifikasi kebutuhan peralatan modern untuk meningkatkan efisiensi, konsistensi, dan kualitas produk, serta menyarankan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan IKM. Dengan komitmen tinggi terhadap penggunaan alat yang berkelanjutan.
Output: Pelaksanaan kegiatan DAPATI 2024 pada IKM Aneka Kerupuk UMMI berhasil meningkatkan produktivitas hingga 50%, dari 128 kg/bulan menjadi 192 kg/bulan. Peningkatan kapasitas produksi ini diikuti dengan inovasi kemasan tabung yang memperluas segmen pasar dan meningkatkan penjualan dalam tiga bulan terakhir. Selain itu, bimbingan teknis yang diberikan mendorong penerapan CPPOB sederhana, penyusunan dokumen mutu, dan pengembangan inovasi produk baru. Penerapan SOP produksi juga meningkatkan mutu dan konsistensi produk serta memastikan masa simpan melalui pengujian, sehingga mendukung keberlanjutan dan daya saing IKM.
Dokumentasi kegiatan:

Tahun 2023
Judul: Jasa Konsultansi Peningkatan Produktivitas Dan Perbaikan Proses Produksi Terasi Pada IKM Roqi
Penerima Program: IKM Roqi
Lokasi: Kab. Rokan Hilir
IKM ROQI, produsen terasi di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, menghadapi kendala dalam memenuhi target produksi karena proses pembuatan terasi bubuk masih manual, menggunakan tenaga manusia dengan kuali besar. Untuk meningkatkan produktivitas, IKM ROQI membutuhkan alat pembuat terasi bubuk mekanis berkapasitas minimal 10 kg per batch.Selain itu, mereka berharap mendapat pelatihan tambahan tentang strategi pemasaran melalui media sosial.
Output: Pelaksanaan kegiatan DAPATI 2023 pada IKM ROQI memberikan dampak positif dengan peningkatan kapasitas produksi terasi bubuk dari 5 kg/hari menjadi 8 kg/hari (naik 60%), serta mutu produk yang kini memenuhi standar kadar air. Kegiatan ini juga memperkuat kompetensi IKM melalui konsultansi teknis di bidang CPPOB dan pemasaran digital, sehingga strategi online semakin efektif. Penjualan menunjukkan peningkatan, dengan 249 botol (Agustus 2023), 316 botol (September 2023), dan 333 botol (Oktober 2023). Selain itu, sarana produksi diperbaiki, seperti pemasangan keramik, ruang penyimpanan higienis, dan fasilitas pendukung pengolahan pangan, yang memperkuat penerapan konsep pengolahan pangan yang baik.
Dokumentasi kegiatan:

Tahun 2022
Judul: Perbaikan Teknologi Proses Peralatan Produksi Pengolahan Kue Bawang
Penerima Program: IKM Kue Bawang Berkah
Lokasi: Kab. Indragiri Hulu
IKM Kue Bawang Berkah, berlokasi di Jalan Hangtuah Desa Sungai Beringin, Kota Rengat, memproduksi berbagai jenis kue bawang seperti kue bawang bulat, stik, dan renyah. Dalam proses produksinya, pengadonan masih dilakukan secara manual, memakan waktu 5-6 jam, sehingga membatasi kapasitas produksi dan belum mampu memenuhi permintaan konsumen. Berdasarkan identifikasi tim DAPATI BSPJI Pekanbaru, bahan baku tersedia dengan mudah, dan tenaga kerja cukup dengan enam orang yang bertambah saat Ramadhan dan Idul Fitri. Namun, IKM menghadapi kendala produktivitas karena belum memiliki alat pengadonan mekanis, yang menjadi hambatan utama dalam meningkatkan efisiensi produksi.
Output: Pelaksanaan kegiatan DAPATI tahun 2022 pada IKM Kue Bawang Berkah berhasil meningkatkan produktivitas dan memperluas peluang pasar. Kapasitas produksi meningkat dari 15 kg/hari (300 kg/bulan) menjadi 25 kg/hari (500 kg/bulan), dengan peningkatan sebesar 66,66%. Selain itu, konsultansi teknis dalam teknik pengambilan foto dan promosi produk memperkuat strategi pemasaran online untuk memperluas jaringan dan meningkatkan penjualan. Proses pengadonan mekanis yang diterapkan juga meningkatkan mutu produk kue bawang, termasuk parameter kadar air, protein, lemak kasar, dan karbohidrat. Secara keseluruhan, kegiatan DAPATI memberikan dampak positif pada kualitas, produktivitas, dan pemasaran produk IKM Kue BawangBerkah.
Dokumentasi kegiatan:

Tahun 2022
Judul: Konsultansi Teknis Optimalisasi Pewarnaan Sintetis dan Pengolahan Limbah Batik pada IKM Batik Nagori
Penerima Program: IKM Batik Nagori
Lokasi: Kab. Kuantan Singingi
IKM Batik Nagori, produsen batik tulis dan cap di Kuantan Singingi, Riau, dengan 87 karyawan, menghadapi kendala utama dalam pewarnaan, di mana 80% pesanan berdasarkan warna tertentu sulit terpenuhi akibat resep pewarnaan yang tidak standar, menyebabkan biaya, tenaga, dan waktu meningkat. Pewarna sintetis yang digunakan juga berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan. Selain itu, teknik pewarnaan celup yang lebih efisien belum dikuasai, dan limbah produksi masih dibuang tanpa pengolahan yang memadai. Melalui program DAPATI, IKM Batik Nagori berkesempatan memperbaiki kualitas pewarnaan, efisiensi produksi, dan pengolahan limbah untuk mengatasi kendala yang dihadapi.
Output: Pelaksanaan kegiatan DAPATI tahun 2022 pada IKM Batik Nagori berhasil meningkatkan diversifikasi bahan baku pewarna sintetis hingga 200%, dari yang sebelumnya hanya menggunakan remasol menjadi mampu menggunakan indigosol dan naftol. Diversifikasi ini memberikan fleksibilitas dalam pemilihan pewarna sesuai prioritas biaya. Selain itu, kegiatan ini juga membantu meminimalkan pencemaran lingkungan akibat limbah produksi.
Dokumentasi kegiatan:

Tahun 2021
Judul: Perbaikan Teknologi Proses Dan Peralatan Produksi Pengolahan Bawang Hitam
Penerima Program: IKM Kadedika
Lokasi: Kota Pekanbaru
Penggunaan bawang hitam sebagai bahan obat-obatan semakin berkembang karena manfaatnya yang luar biasa. Di Pekanbaru, IKM Rumah Bawang Kadedika, yang berdiri sejak 2019 di Jl. Beringin, Perumahan Pesona Beringin Asri G.15, Air Hitam, memproduksi bawang hitam biasa, bawang hitam tunggal, dan madu bawang. Produk-produk ini telah dipasarkan ke berbagai wilayah seperti Riau, Batam, Jawa, dan Kalimantan. Namun, IKM menghadapi kendala dalam memenuhi target produksi karena masih menggunakan alat penanak nasi yang kurang efisien, sehingga kuantitas produk terbatas. Untuk mengatasi hal ini, IKM membutuhkan alat fermentasi bawang dengan kapasitas lebih tinggi, sekitar 30 kg per batch, serta dilengkapi temperatur kontrol untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga dan memenuhi kebutuhan pasar.
Output: Kegiatan DAPATI pada IKM Rumah Bawang Kadedika berhasil meningkatkan produktivitas hingga 270%, yaitu dari 20 kg/bulan menjadi 55-60 kg/bulan. Selain itu, bimbingan teknis yang diberikan juga efektif meningkatkan strategi pemasaran, terbukti dengan dibuatnya video promosi produk dan industri.
Dokumentasi kegiatan:

Tahun 2020
Judul: Jasa Konsultansi Peningkatan Proses Produksi Lidi Sawit
Penerima Program: IKM Rumah Lidi
Lokasi: Kabupaten Rokan Hulu
IKM Rumah Lidi di Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, telah mengolah limbah lidi sawit menjadi produk kerajinan seperti piring, bakul, dan lampion sejak 2015. Berlokasi di Jalan Raya Langgak KM 10, Desa Koto Tandun, IKM ini mempekerjakan warga setempat yang telah dilatih untuk menghasilkan produk-produk berbahan lidi sawit. Meskipun pemasaran dilakukan melalui media sosial dan promosi langsung, kendala utama adalah proses produksi yang masih manual, terutama pada tahap pengikisan lidi, sehingga memakan waktu lama dan sering menyebabkan pembatalan pesanan besar dari luar kota. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, IKM membentuk kelompok usaha ibu rumah tangga di sekitar perkebunan sawit, namun tetap memerlukan alat mekanis untuk mempercepat dan memperbaiki proses pengikisan lidi. Alat ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk agar memenuhi permintaan pasar.
Output: Penggunaan alat peraut lidi sawit sangat membantu IKM Rumah Lidi dalam mempercepat proses pembersihan lidi sawit. Alat ini mampu membersihkan hingga 9,6 kg lidi per jam, jauh lebih cepat dibandingkan metode manual dengan pisau/cutter. Hasil lidi yang dihasilkan juga lebih seragam, mengurangi ketergantungan pada keterampilan pengrajin dan mengurangi kelelahan. Meski mudah dioperasikan, pengrajin perlu memahami teknik awal penggunaan alat, sehingga disediakan instruksi kerja.
Dokumentasi kegiatan:
