Diversifikasi Produk Olahan Kelapa Menjadi Virgin Coconut Oil (VCO)
Ricky Yadi, Robby Kumar, Eddifa Rahman, Vetrio Monandes, Dia Sari Permata
Balai Pengembangan Produk dan Standardisasi Industri (BPPSI) Pekanbaru
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu vulkanisasi dan bahan pengisi pati singkong modifikasi Provinsi Riau memiliki areal perkebunan kelapa terbesar di Indonesiayaitu ± 511.074 ha (Riau Dalam Angka 2018), dengan empat kabupaten potensial penghasil kelapa diantaranya kabupaten Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Bengkalis dan Pelalawan. Kondisi saat ini kelapa mayoritas dijual langsung dalam bentuk kelapa utuh dan ada juga produk olahan kelapa oleh industri besar sehingga belum dirasakan dampaknya oleh petani kelapa. Sebagai alternatif solusi adalah adanya diversifikasi produk dari buah kelapa yaitu Virgin Coconut Oil (VCO) yang memiliki banyak manfaan untuk produk pangan, farmasi dan kosmetik. Pada kegiatan ini pembuatan VCO dilakukan dengan metode sentrifugasi dengan menbandingkan hasil rendemen dari penelitian yang sudah ada. Dari hasil kegiatan ini diperoleh rendemen sebesar 20%. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecepatan putaran sentrifugasi mempengaruhi hasil rendemen. Hasil pengujian mutu pada sampel diperoleh VCO memiliki bau khas kelapa segar, rasa khas minyak kelapa, tidak berwarna, kadar air 0,12%, bilangan iod 7,015 g iod/100gr, kadar asam lemak bebas 0,16% dan bilangan peroksida 1,22 mg ek/kg.
Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan produk olahan dari daging kelapa yang berupa cairan berwarna jernih, tidak berasa, dengan bau khas kelapa. Virgin Coconut Oil mengandung asam lemak jenuh rantai sedang dan pendekyang tinggi, yaitu sekitar 92% [9]. Manfaat dari Virgin Coconut Oil (VCO) diantaranya adalah peningkatandayatahan tubuh manusia terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Pemanfaatan VCOdalampengolahan berbagai produk dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu produk pangan, farmasi dan kosmetik. Pembuatan VCO dapat dilakukan dengan metode pemancingan, fermentasi, enzimatis, dan sentrifugasi.
Pada kegiatan ini pembuatan VCO dilakukan dengan dengan metode sentrifugasi dan menggunakan beberapaperalatan mesin yang akan mengolah kelapa mulai dari bentuk kelapa utuh hingga menjadi VCO dalamsekali prosestanpa menggunakan bahan kimia. Mesin-mesin yang digunakan merupakan serangkaian peralatan dalam satu mini plant untuk kapasitas skala IKM. Pengembangan produk ini diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan industri bahan baku buah kelapa sebagai produk pangan. Diversifikasi produk olahan kelapa dapat meningkatkan nilai tambah yang mendorong tumbuhnya industri hilir buah kelapa dalam negeri, khususnya provinsi Riau.
Untuk publikasinya dapat diundah Di Sini
Website : www.bppsipekanbaru.kemenperin.go.id
Email : bppsipekanbaru@kemenperin.go.id
Twitter : @bspjipekanbaru
Instagram : bspjipekanbaru
terima kasih infonya
Wah, diversifikasi produk olahan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) adalah langkah yang menarik! Dengan VCO, kita bisa menikmati manfaat kesehatan yang luar biasa dari kelapa secara lebih mudah dan praktis. Ayo dukung produk lokal yang bernilai dan sehat dengan menggunakan VCO dalam kehidupan sehari-hari kita!
Pernah berbincang dengan pelaku serupa. Butuh biaya riset yang besar. Mudah-mudahan peluang kerjasama dapat segera dilakukan, terutama untuk pelaku usaha di daerah-daerah.
Menarik! Apa ada rencana membandingkan metode sentrifugasi ini dengan metode lain seperti fermentasi? Selain itu, bagaimana langkah selanjutnya untuk mengaplikasikan hasil ini di industri skala besar di Riau?
Penelitian ini memberikan wawasan menarik tentang pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dari kelapa, terutama dalam hal metode sentrifugasi dan rendemennya. Kecepatan putaran sentrifugasi tampaknya mempengaruhi hasil rendemen, dan hasil pengujian menunjukkan kualitas VCO yang baik.